Lingkungan Sekolah Menjadi Inspirasi Lomba Vlog Mitigasi Bencana

Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang dialami manusia baik disebabkan oleh faktor alam maupun non-alam. Bencana juga berupa rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non-alam maupun faktor manusia dan mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis (BNPB, 2009). Mitigasi bencana merupakan suatu upaya penanggulangan dan mengurangi risiko bencana. Edukasi terkait hal ini perlu diberikan kepada masyarakat mengingat masih adanya daerah yang rawan bencana.

Mitigasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dampak yang disebabkan oleh terjadinya bencana. Berbagai rangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana seperti tertera pada pasal  1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dikutip dari http://bpbd.grobogan.go.id.

Saat ini pemerintah telah melaksanakan program peningkatan kualitas pendidikan sesuai dengan yang telah dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan Undang-undang Dasar Nomor 31 Tahun 1945 pasal 1 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Berkenaan dengan pasal tersebut pembekalan pendidikan non-formal berhubungan dengan mitigasi dipandang perlu untuk meningkatkan kompetensi individu agar tanggap atas bencana yang akan melanda.

Edukasi tentang mitigasi bencana sewajarnya dilakukan sejak dini mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi rawan bencana alam. Hal ini disebabkan posisi geografis Indonesia masuk dalam tiga lempengan bumi, yaitu Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia. Selain itu, Indonesia juga dilalui oleh dua jalur pegunungan yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania (dikutip dalam Rizaldy, 2018). Praktik edukasi mitigasi bencana tidak hanya diutamakan bagi orang dewasa, tetapi juga kalangan remaja dalam hal ini adalah pelajar dan mahasiswa. Terbukti dengan diselenggarakan kompetisi pembuatan vlog bertema mitigasi bencana air yang diadakan oleh Universitas Mahasaraswati Denpasar pada 29 Agustus 2021 lalu.  Kompetisi ini melibatkan mahasiswa, pelajar, dan relawan se-Indonesia. Salah satu peserta yang turut berpartisipasi pada kegiatan ini adalah  berasal dari Palembang yaitu peserta didik SMA Kusuma Bangsa.

SMA Kusuma Bangsa Palembang berhasil meraih prestasi yang gemilang pada ajang kompetisi  Lomba Video Vlog Tingkat SMA/SMK/sederajat  yang diselenggarakan oleh UKM Universitas Mahasaraswati Denpasar, Minggu 29 Agustus 2021.  Tim kreatif  dari SMA Kumbang Palembang ini terdiri dari Jerryan Jofito Handiokho, Natasha Innayyah, Angie Christina, dan Gabriel Gamel Gunason  ini telah menuai hasil yang membanggakan yaitu menjadi peraih  juara pertama dari lomba Vlog Tingkat SMA/SMK/sederajat yang diadakan oleh PP SAR  UKM KSR PMI Ganesa Dharma Universitas Mahasaraswati Denpasar. Kegiatan nasional bertema “Exclusive Edition, innovation, dan creativity” ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat umum, mahasiswa, pelajar, maupun relawan  perguruan tinggi se-Indonesia mengenai  bidang penyelamatan dan pertolongan korban di air.

Lomba vlog bertajuk “Mitigasi Bencana di Air Pada Remaja” merupakan salah satu bagian dari agenda besar  yang diadakan oleh Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Ganesa Dharma Unmas Denpasar. Motivasi Nata dan timnya mengikuti kompetisi ini adalah selain turut serta mendukung upaya meningkatkan kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan, mereka juga ingin menambah wawasan tentang mitigasi bencana dan upaya penyelamatan, juga menjalin silaturahmi antarpelajar se-Indonesia. Lebih penting lagi adalah untuk mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan dari mata pelajaran Geografi berkenaan dengan mitigasi bencana.

Nata, selaku ketua tim lomba vlog mitigasi bencana menyatakan timnya memanfaatkan waktu satu bulan untuk menyelesaikan semua materi lomba mulai dari menyusun script hingga penggambilan video dan editing. Lingkungan sekolah memberi inspirasi yang kuat untuk tema lomba ini. Alasannya karena lingkungan Sekolah Kusuma Bangsa tidak hanya memerhatikan kenyaman peserta didik, guru, staf karyawan, bahkan orang tua peserta didik yang berada di dalamnya, tetapi, juga memerhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah terutama untuk masyarakat di sekitar seperti saluran air yang baik, adanya resapan air, dan menjaga kebersihan.

Saluran air yang tersedia di sekitar bangunan sekolah sangat efektif dan berfungsi dengan baik. Di samping itu, sekolah ini juga tersedia lahan yang cukup besar sebagai tempat resapan dan memerhatikan penghijauan sehingga udara di sekitar sekolah sangat sejuk, bersih dan tertata rapi. Dengan Lingkungan sekolah yang sehat ini memberi inspirasi bagi Nata dan timnya menjadikan sekolah sebaga model percontohan praktik mitigasi tanggap bencana air. Pada akhirnya, kerja keras, keseriusan, dan kepekaan terhadap lingkungan menjadi jembatan untuk meraih keberhasilan ajang nasional ini.

Leave a comment