Inilah standar PTM (Pembelajaran Tatap Muka) bagi Sekolah SMA Kusuma Bangsa (Kumbang). Mereka mulai masuk halaman sampai ruangan diawasi dengan prosedur kesehatan ketat oleh petugas, dan menggunakan aplikasi digital.
Berdasarkan pantaun, siswa masuk melalui pintu dan pengecekan suhu. Lalu mencuci tangan dilanjutkan masuk melalui dua e-gate yang terletak di pintu sebelah kiri gedung dengan scan QR code yang diperoleh setelah mengisi symptoms checker.
Supaya tidak berjubel, siswa menunggu di hall sebelum masuk ke kelas masing-masing. Setelah itu baru masuk kelas melakukan pembelajaran tatap muka. Bagi siswa yang belum bisa tatap muka, bisa melakukan pembelajaran lewat zoom. bergabung dengan anak anak yang ikut PTM di kelas.
”Sebelum berangkat ke sekolah, peserta didik, wajib sarapan di rumah. Wajib mengisi questionnaire mengenai gejala diri, setiap hari di aplikasi Si Kumbang,” kata Kepala Sekolah Dony Fitri Akbar, tadi siang.
Di antara questionnaire yang harus diisi, memastikan diri dalam kondisi sehat dan tidak memiliki gejala, keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan, atau sesak napas. ”Jika ada gejala tersebut dilarang mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah. yang memiliki riwayat perjalanan dari zona merah atau hitam, ”tambahnya.
Jika pernah kontak dengan pasien Covid-19, wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sebelum mengikuti pelajaran. Ini dimaksudkan untuk menjaga kesehatan bersama. Kesehatan tak bisa dilakukan secara sendiri tapi perlu kerjasama.
Atuan lain yang harus dilakukan, mereka berangkat dari rumah harus memakai seragam lengkap sesuai aturan sekolah. Menggunakan masker double (masker medis 3 ply dan masker kain), membawa masker cadangan, serta membawa pembungkus untuk membuang masker bekas pakai. Membawa cairan pembersih tangan (handsanitizer) dan tissue basah dan kering.
”Boleh membawa makanan ringan (tidak beraroma kuat), peralatan makan, dan air mineral pribadi. Wajib membawa perlengkapan belajar pribadi dan tidak boleh saling pinjam.” tambah Dony Fitri Akbar.(lek/md)